MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Muslimah Wahdah Majene Gelar Semarak Zulhijjah: Tingkatkan Literasi Ibadah, Pemerintah Daerah Dukung Kolaborasi

Muslimahwahdah.or.id - Majene, Untuk kesekian kalinya, Muslimah Wahdah Islamiyah kembali menyemarakkan Zulhijjah dengan menggelar Semarak Zulhijjah 1446 H secara serentak di 158 titik seluruh Indonesia. Di Majene, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung Yumari, dengan mengangkat tema "Zulhijjah Bulan Takwa", Ahad (25/5/2025).

Kegiatan ini lahir dari komitmen dakwah Dewan Pimpinan Daerah dan Muslimah Wahdah untuk terus menghadirkan layanan edukatif kepada masyarakat, khususnya dalam menyambut bulan Zulhijjah yang penuh keutamaan namun masih jarang dipahami secara mendalam oleh banyak umat Islam.

Antusiasme peserta terlihat dari beragamnya latar belakang yang hadir — mulai dari remaja, ibu muda, hingga lansia — meski jumlah peserta (66 orang) belum mencapai target 150. Semangat mereka tak surut, bahkan menjadi energi positif tersendiri bagi panitia dan pemateri.

Acara ini dibuka oleh Hj. Andi Beda Basharoe, S.Sos., M.AP., Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Majene, mewakili Wakil Bupati. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi Muslimah Wahdah dalam mendorong pemahaman keagamaan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan keagamaan ini. Semoga Muslimah Wahdah bisa terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung visi Majene yang maju, mandiri, dan berbudaya," ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menghadapi berbagai persoalan daerah, seperti stunting.
"Kami berharap Muslimah Wahdah bisa menjadi mitra strategis dalam mensosialisasikan pentingnya gizi dan peran wanita dalam pembangunan keluarga," tambahnya.

Ketua Muslimah Wahdah Majene, Ustadzah Ni Ni Triana, S.HI., menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan tamu undangan atas kehadirannya. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkaya pemahaman masyarakat terhadap keistimewaan bulan Zulhijjah.

Sementara itu, Ustadzah Saadal Jannah Idam, S.H., M.E., dalam materinya, menjelaskan keutamaan Zulhijjah sebagai bulan yang dilipatgandakan pahala dan dosanya. "Bulan Zulhijjah disebut musim ketaatan karena Allah melipatgandakan balasan atas setiap amal kebaikan. Maka mari kita maksimalkan amalan selama sepuluh hari pertama, seperti puasa, dzikir, sedekah, serta meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an dan berbakti kepada orang tua," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa ibadah haji — yang hanya dapat dilaksanakan di bulan ini — menunjukkan keistimewaan luar biasa Zulhijjah. "Bagi yang berhaji dan memperoleh haji mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga," tambahnya.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan agar peserta mampu merencanakan amalan terbaik menyambut Zulhijjah dan menjadikannya momentum peningkatan keimanan secara nyata.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan