MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

4 Strategi Islam Menjaga Kesehatan Mental

Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Kesehatan mental kini menjadi isu yang semakin mendapat perhatian, baik di tingkat global maupun nasional. Data dari WHO tahun 2019 mencatat bahwa sekitar 970 juta orang di dunia mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Di Indonesia, Riskesdas 2018 melaporkan sekitar 19 juta penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami depresi, dan pada tahun 2021, jumlahnya meningkat hingga 20% dari total populasi.

Tingginya angka ini menunjukkan bahwa gangguan mental bukanlah hal sepele. Sayangnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental masih rendah, apalagi dengan maraknya stigma negatif di lingkungan sosial.

Menanggapi hal tersebut, Divisi Kesehatan Muslimah Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan menggelar webinar bertema "Menjaga Kesehatan Mental Muslimah di Era Digital". Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli: dr. Januarsary, Sp.KJ, seorang psikiater dari RSUD Labuang Baji Makassar, serta Ustazah Herda Hasanah, S.Pd.I, pendidik dan aktivis dakwah.

Dampak dan Penyebab Gangguan Mental: Tidak Bisa Diabaikan

Dalam sesi pemaparan, dr. Januarsary menjelaskan bahwa gangguan mental sangat mempengaruhi kehidupan, misalnya kasus dokter PPDS yang bunuh diri, nasabah pinjol yang bunuh diri, anak yang membunuh ibu kandung, itu merupakan diantara contoh dampak dari gangguan kesehatan mental.

Beberapa diantara penyebab sulitnya penanganan gangguan kesehatan mental oleh dokter psikiatri adalah karena banyaknya stigma negatif di masyarakat misalnya dikatakan orang yang menderita gangguan mental dikatakan gila/tidak waras sehingga penderita bisa malu. 

Ada juga anggapan bahwa terkena penyakit guna-guna, dikatakan kurang ibadah, kena karma/orang jahat, tidak dapat diobati, dan akan ada efek ketergantungan obat penenang.

Spesialis psikiatri yang juga berpraktek di Klinik Wihdatul Ummah Medical Center ini juga mengupas beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, diantaranya;

Faktor biologis: genetik, ketidakseimbangan zat kimia otak, atau penyakit fisik seperti epilepsi dan tumor otak.

Faktor psikologis: trauma masa kecil, stres berkepanjangan, gangguan kepribadian (misalnya NPD).

Faktor sosial: tekanan ekonomi, diskriminasi, dan konflik relasi.

Faktor gaya hidup: kecanduan media sosial, narkoba, begadang, dan minimnya aktivitas fisik.

Strategi Islam Menjaga Kesehatan Mental

Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan panduan yang menyentuh dimensi fisik, psikis, dan spiritual. Dalam sesi kedua, Ustazah Herda Hasanah menyampaikan empat strategi Islam yang sangat relevan untuk menjaga kesehatan mental di era digital seperti sekarang.

1. Sholat dan Dzikir sebagai Terapi Spiritual

Sholat dan dzikir bukan hanya kewajiban ibadah, tapi juga menjadi terapi jiwa. Saat hati resah dan pikiran kacau, sholat dan mengingat Allah bisa membawa ketenangan yang luar biasa.

2. Sabar dan Syukur sebagai Kekuatan Psikologis

Dua sikap ini membantu kita memandang ujian hidup dari sisi yang lebih positif. Sabar menguatkan mental saat menghadapi masalah, sementara syukur mengalihkan fokus pada nikmat yang kita miliki.

3. Silaturahmi sebagai Dukungan Sosial

Jaringan sosial yang baik—keluarga, teman, komunitas—adalah benteng pelindung saat kita merasa jatuh. Islam mendorong kita untuk menjaga hubungan baik sebagai bentuk dukungan emosional.

4. Istighfar dan Taubat untuk Meredakan Beban Mental

Kadang rasa bersalah membuat seseorang terjebak dalam penyesalan berkepanjangan. Dengan istighfar dan taubat, kita belajar menerima, memperbaiki, dan bangkit dari kesalahan.

"Memperkuat keimanan kepada Allah akan meningkatkan daya tahan kita terhadap stres, karena keyakinan itu akan membuat kita tenang dan bisa berpikir positif," jelasnya. 

Alumnus STAI Bandung ini menyatakan bahwa perasaan yang kita rasakan harus diterima dengan baik dan kita yakini bahwa kesemuanya itu adalah bagian dari takdir Allah yang pasti ada kebaikan di dalamnya. Dari sini maka daya tahan seseorang bisa lebih kuat. 

Tanda-tanda Gangguan Mental yang Perlu Diwaspadai

Walau begitu, beberapa gangguan kesehatan mental disebabkan karena faktor yang memang perlu ditindak oleh profesional karena tidak semua gangguan mental disebabkan oleh banyakannya tekanan hidup.  Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejalanya sejak dini. Beberapa tanda gangguan mental yang umum antara lain:

  1. Rasa takut atau cemas berlebihan
  2. Perasaan bersalah yang terus menerus
  3. Mood yang naik turun drastis
  4. Menarik diri dari lingkungan sosial
  5. Energi menurun dan kelelahan
  6. Halusinasi
  7. Gangguan makan (terlalu banyak atau terlalu sedikit)
  8. Sulit berkonsentrasi
  9. Mudah marah atau gelisah
  10. Merasa selalu sakit
  11. Sakit kepala, sesak napas, atau nyeri dada.

Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang lebih baik. Support sistem yang kuat dapat memberikan dorongan, harapan, dan rasa pemberdayaan. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat membantu mencegah atau mengurangi efek penyakit mental.

Upaya untuk meningkatkan kesehatan mental terapi psikologis/psikoterapi, meditasi, olahraga dan menjaga kesehatan fisik, mengatur pola makan, dan menghindari kebiasaan buruk, mengurasi stress, tidur yang cukup, mengembangkan keterampilan koping,  memperkuat dukungan sosial, berpikir positif.

Mengapa Harus Berobat?

Gangguan mental yang tidak ditangani bisa berdampak luas: mengganggu produktivitas, memicu tindakan berbahaya seperti bunuh diri, menjadi ancaman bagi orang lain, hingga menimbulkan masalah hukum dan beban bagi keluarga. Maka, mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan keberanian untuk sembuh dan bertumbuh.

Langkah Nyata Menjaga Kesehatan Mental

Untuk menjaga kesehatan mental secara menyeluruh, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Melakukan terapi psikologis atau psikoterapi
  2. Meditasi dan olahraga teratur
  3. Menjaga pola makan dan kesehatan fisik
  4. Tidur cukup dan mengurangi stres
  5. Menghindari kebiasaan buruk
  6. Mengembangkan keterampilan coping
  7. Memperkuat jaringan sosial
  8. Menanamkan pola pikir positif

Menjaga kesehatan mental bukan hanya tugas para profesional, tapi juga tanggung jawab pribadi dan komunitas. Islam memberikan landasan yang kuat melalui spiritualitas, relasi sosial, dan sikap hidup positif. Maka, mari kita lebih peduli pada kondisi jiwa sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Karena sehat jiwa, adalah awal dari hidup yang lebih berkah.

Penulis : Fitri Wahyuni

 

 

 

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan