MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Diantara Kapan dan Kafan, Pengurus MWC Bontoala Gelar Pembekalan Penyelenggaraan Jenazah Secara Syar’i

Muslimahwahdah.or.id - Makassar, Muslimah Wahdah Islamiyah Kecamatan Bontoala melaksanakan kegiatan Pembekalan Penyelenggaraan Jenazah (PPJ) di Aula Kantor Camat Bontoala (03/11/2024). Kegiatan ini menghadirkan puluhan Muslimah serta tamu undangan dari  salah satu pegawai camat setempat.  

Kegiatan ini mengangkat tema “Kapan dan Kafan” tema yang singkat namun memiliki makna yang mendalam. Kegiatan ini menjadi momentum silaturahmi dengan balutan muhasabah, serta menjadi bentuk kepedulian pengurus terhadap masyarakat akan pentingnya mempersiapkan diri sebelum datangnya kematian.  

Ketua Muslimah Wahdah Islamiyah Kecamatan Bontoala, Ustazah Hadirah Majid, S.Pd. mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia pelaksana dan tidak lupa menanyakan kabar-kabari, hal tersebut mendapatkan respon yang positif dan antusias dari para peserta. 

“Tujuan diadakannya kegiatan ini tentunya untuk memberikan edukasi bagaimana menyelenggarakan jenazah secara syar’i, yang dapat diaplikasikan pada keluarga atau kerabat terdekat,” ujarnya. 

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat terbentuk Tim PJ di kelurahan, kami berharap kepada ibu-ibu setelah kegiatan ini ilmunya tidak hanya disimpan tapi juga bisa diamalkan. 

Hal tersebut sejalan dengan materi yang disampaikan Ustadzah Rahmawati Ukkas, S.Pt. bahwa ada empat hal yang harus dilakukan ketika ada saudara-saudari kita yang meninggal, yaitu pertama memandikan, kedua mengafani, ketiga mensholatkan dan keempat menguburkan.

“Siapa yang mengiringi jenazah seorang muslim dengan iman dan mengharapkan pahala, dan selalu bersama jenazah tersebut hingga dishalatkan dan selesai dari penguburannya, maka ia pulang dengan membawa dua qirath, setiap qirath setara dengan gunung Uhud. Kemudian dikunci dengan hadits selanjutnya dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengafani jenazah seorang muslim, niscaya Allah subhaanahu wata’ala akan mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra yang halus dan tebal baginya” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)," jelasnya.

Terakhir ia menyampaikan untuk ikhlas memandikan, mengkafani atau menyelenggarakan jenazah saudari kita semata-mata karena berharap pahala dari Allah bukan karena manusia, ingat ibu-ibu syariat itu mudah maka jangan mempersulit. 

Setelah materi, dilanjutkan dengan sesi praktek yang menjelaskan 4 tahapan proses PPJ secara syar’i, sesi ini dipandu oleh Tim PJ dari Unit Sosial Muslimah Wahdah Islamiyah Daerah Makassar bersama dengan panitia pelaksana, sesi praktek berjalan dengan lancar dan  peserta terlihat fokus dalam memperhatikan setiap proses, tidak kala menariknya lagi ibu-ibu begitu semangat melontarkan pertanyaan hingga tidak terasa hari mulai menjelang sore.

Pelaksana begitu bahagia melihat antusiasme peserta dalam belajar berharap ini adalah awal yang baik untuk terbentuknya Tim PJ di Kecamatan Bontoala. 

Reporter: Nurul Luthfiah 

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan